CEO Jaguar Land Rover, Adrian Mardell, telah memutuskan untuk mengundurkan diri setelah menjalani jabatannya selama dua tahun, dengan CFO perusahaan sekarang akan menggantikan posisinya mulai bulan November. PB Balaji akan mengambil alih kendali dan memimpin upaya rebranding Jaguar yang telah menuai kontroversi. Dia telah mempertahankan kampanye “Jangan Meniru Apa pun” dari merek tersebut, yang awalnya diluncurkan pada Desember 2024 bersamaan dengan debut konsep Type 00. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Balaji menyatakan optimisme tentang peluncuran kembali Jaguar, mengungkapkan bahwa mobil-mobil tersebut telah mendapatkan respons positif dari para pelanggan di lapangan. Meskipun Presiden Trump dan kritikus lainnya telah memberikan tanggapan negatif terhadap arah Jaguar, Balaji tetap percaya pada rencana perusahaan. Tidak hanya itu, namun ia juga percaya bahwa perubahan nama dan fokus Jaguar pada mobil listrik kelas atas akan membawa keberhasilan di masa mendatang. Managing Director Rawdon Glover mengakui bahwa perusahaan siap kehilangan sebagian besar pelanggannya saat ini, namun percaya bahwa fokus pada desain dan interior akan menjadi kunci sukses merek ini di kelas atas. Dengan rencana peluncuran beberapa model listrik baru dalam waktu dekat, Jaguar berencana untuk tetap eksklusif dengan harga jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Meskipun penjualan mungkin tidak mencapai level tertinggi seperti sebelumnya, reorientasi ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan perusahaan di pasar mobil kelas atas. Selain itu, rencana pengembangan model tambahan di luar grand tourer megah juga dapat membantu Jaguar bersaing dengan produsen mobil lain di segmen baru yang sedang berkembang. Dengan fokus yang lebih kuat pada margin keuntungan dan eksklusivitas, Jaguar Land Rover siap untuk menghadapi era baru di dunia otomotif dengan keyakinan dan optimisme.
Bos Jaguar Baru Tantang Persaingan: Strategi SEO Terbaik
