Pesawat jet tempur raksasa memiliki peran penting dalam kekuatan udara modern, mulai dari Siberia hingga kawasan Indo-Pasifik. Negara-negara dengan kekuatan militer terkemuka seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, mengandalkan jet-jet tempur ini sebagai tulang punggung pertahanan udara dan ofensif. Menariknya, di tahun 2025, terdapat 10 jet tempur terbesar di dunia yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah Tupolev Tu-128 “Fiddler” yang masih memegang rekor sebagai jet tempur terpanjang yang pernah dibuat dan memiliki berat maksimum saat lepas landas mencapai 43.700 kg. Kemudian ada General Dynamics F-111 Aardvark yang merupakan pesawat tempur-bomber serbaguna dengan teknologi sayap ayun untuk manuver di kecepatan tinggi.
Di sisi lain, Sukhoi Su-30 “Flanker-C” milik Rusia menjadi pesawat jet multiperan dengan panjang 21,9 meter dan kecepatan hingga 2.092 km/jam. Sedangkan Chengdu J-20 “Mighty Dragon” dari Tiongkok, sebagai jet tempur stealth pertama buatan Asia, menunjukkan kemajuan teknologi militer negara tersebut. Dengan keberhasilan memproduksi jet-jet canggih seperti Sukhoi Su-35 “Flanker-E”, Sukhoi Su-57 “Felon”, dan lainnya, menunjukkan kemampuan industri dirgantara Rusia yang terus berkembang pesat. Sementara itu, Lockheed Martin F-22 Raptor dari Amerika Serikat menjadi standar emas dalam teknologi tempur udara dengan kemampuan manuver luar biasa.
Selain itu, Boeing F/A-18E/F Super Hornet dan McDonnell Douglas F-15E Strike Eagle juga mengukuhkan posisinya sebagai jet multiperan utama di Angkatan Laut AS. Dengan berbagai kemampuan dan teknologi canggih yang dimilikinya, jet-jet tempur dalam daftar ini memperlihatkan perkembangan pesat dalam industri penerbangan militer di berbagai negara. Dengan demikian, kehadiran jet-jet tempur terbesar di dunia ini memainkan peran penting untuk menjaga keamanan dan kestabilan di dunia internasional.
