Era Baru Jet Tempur: F-22 Raptor Kendalikan Drone dengan Tablet & AI

by -28 Views

Pada Rabu, 6 Agustus 2025, Angkatan Udara Amerika Serikat sedang mempersiapkan masa depan pertempuran udara dengan proyek inovatif menggunakan jet tempur siluman F-22 Raptor. Di mana jet tempur ini tidak hanya sebagai seorang pemburu tercepat di langit, tetapi juga akan menjadi pemimpin pasukan drone otonom dalam misi tempur. Program ini dikenal sebagai Collaborative Combat Aircraft (CCA) yang menggabungkan kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia di medan pertempuran. USAF memproyeksikan program ini sebagai lompatan besar dalam history peperangan udara modern.

F-22 Raptor dipilih sebagai pesawat tempur berawak pertama yang dilengkapi sistem kontrol untuk mengendalikan drone tempur otonom. Program ini akan didanai melalui skema bernama Crewed Platform Integration dengan alokasi dana sebesar 15 juta dolar AS di tahun fiskal 2026. Tablet dipilih sebagai salah satu perangkat kontrol karena dianggap solusi termurah dan tercepat untuk tahap uji coba awal. Meskipun sistem kontrol drone melalui tablet terdengar futuristik, namun masih perlu mempertimbangkan kekhawatiran pilot F-22 yang harus berfokus tinggi saat menerbangkan jet.

Selain itu, General Atomics dan Anduril adalah dua perusahaan utama yang bekerja sama dalam mengembangkan drone CCA generasi pertama. Dalam tahap awal atau Increment 1, USAF berencana membeli 100 hingga 150 unit drone CCA sebelum meningkatkan jumlahnya menjadi seribu unit. Integrasi antara jet tempur berawak dan drone otonom merupakan tantangan teknis karena mengharuskan sistem otonom tidak saling bertabrakan dan bisa dikendalikan dalam berbagai kondisi medan tempur.

Melalui proyek ini, USAF mengubah doktrin perang udara dengan mengintegrasikan jet tempur, drone, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keputusan cepat di medan laga. Masa depan perang udara akan melibatkan sinergi antara jet tempur generasi baru, drone otonom, dan kecerdasan buatan untuk menciptakan sistem peperangan yang lebih cerdas dan efisien. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, proyek ini menunjukkan evolusi besar dalam teknologi perang udara modern.

Source link