Aston Martin Menarik Saham Tim F1 dan Kemungkinan Go Private

by -19 Views

Aston Martin, produsen mobil mewah yang terkenal, sedang menghadapi tantangan finansial yang cukup berat saat ini. Faktor seperti tarif AS dan penurunan permintaan di pasar Cina telah menyebabkan merek ini harus menyesuaikan proyeksi keuangannya untuk tahun ini. Pada hari Kamis, Aston Martin mengumumkan bahwa mereka diperkirakan baru akan mencapai titik impas pada akhir tahun 2025, tanpa memperoleh laba. Untuk mengatasi situasi ini, perusahaan memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya di tim Formula 1. Langkah ini diharapkan dapat memberikan suntikan dana yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasional.

Meskipun Aston Martin tidak lagi memiliki saham finansial di tim F1, tim tersebut akan tetap dikenal sebagai Aston Martin Aramco Formula One Team berkat perjanjian komersial jangka panjang antara keduanya. Seiring dengan penjualan saham tim F1, konsorsium investasi yang dipimpin oleh Lawrence Stroll, yakni Yaw Tree Investments, akan meningkatkan kepemilikannya di Aston Martin dari 27,67 persen menjadi 33 persen. Hal ini diprediksi akan membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas operasional hingga akhir tahun.

Para analis mengamati kemungkinan Aston Martin menjadi perusahaan tertutup sebagai strategi untuk memperbaiki keuangan perusahaan. Menjadi perusahaan tertutup dianggap dapat meningkatkan kelincahan, menarik mitra jangka panjang, dan mengurangi beban administratif serta keuangan. Meskipun masalah keuangan sedang dihadapi, Aston Martin tetap memiliki keunggulan di segmen pasar mobil mewah. Pembeli kaya cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan ekonomi, memberikan fleksibilitas harga yang lebih besar bagi perusahaan. Meski tantangan masih ada, basis klien yang setia menjadi aset yang penting bagi Aston Martin di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Source link