Industri kendaraan listrik Cina tiba-tiba bangkit dan menjadi raksasa global, menurut CEO Ford, Jim Farley. Farley sangat terkesan dengan apa yang dia lihat selama kunjungannya ke Cina, menyatakan bahwa pernyataan sebaliknya meremehkan. Selama wawancara dengan jurnalis Walter Isaacson, Farley menjelaskan bahwa dia telah berkunjung ke Cina beberapa kali selama setahun terakhir untuk melihat langsung kompetisi di sana. Teknologi canggih pada kendaraan di Cina adalah salah satu hal yang menarik perhatiannya. Farley mencatat bahwa kendaraan di Cina memiliki teknologi yang lebih unggul daripada pesaingnya di AS.
Industri otomotif telah berbicara tentang pengembangan “smartphone di atas roda” selama bertahun-tahun. Beberapa perusahaan, seperti Tesla, berhasil menciptakan mobil dengan banyak fitur teknologi dan antarmuka digital yang canggih. Namun, Farley mengungkapkan bahwa perusahaan Cina telah menjadikan pengalaman digital dalam kendaraan menjadi prioritas. Contohnya adalah keberadaan Huawei dan Xiaomi di setiap mobil di Cina, memungkinkan integrasi yang mulus dengan perangkat digital pengguna. Hal ini membuat mobil-mobil buatan Cina terlihat lebih maju daripada sebagian besar mobil di Barat.
BYD, produsen mobil listrik terbesar di Cina, baru-baru ini memulai penjualan hatchback Seagull di Eropa dengan harga di bawah $10.000. Meskipun harga mobil listrik di Eropa berkisar $26.000, BYD berhasil menghadirkan mobil listrik dengan harga terjangkau. Sementara banyak produsen mobil global masih berjuang dengan penurunan biaya produksi mobil listrik, perusahaan-perusahaan Cina terus berkembang dan membesar. Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa perang harga di industri mobil Cina mungkin tidak berkelanjutan.
Ford, di sisi lain, berusaha untuk belajar dari kesuksesan industri kendaraan listrik Cina. Farley membawa tim kepemimpinannya ke Cina untuk merasakan langsung teknologi canggih dalam kendaraan di sana. Selain itu, Ford juga sedang merancang mobil listrik seharga $30.000 untuk bersaing dengan mobil-mobil Cina yang terjangkau. Dengan membangun pabrik baterai LFP di Michigan, Ford berharap dapat menciptakan kendaraan listrik yang lebih terjangkau di Amerika. Farley juga menekankan pentingnya negara-negara belajar satu sama lain untuk memajukan industri otomotif secara global.