Utusan PBB dari Rusia dan Tiongkok mengungkapkan keberatan mereka terhadap serangan AS terhadap situs nuklir Iran. Kedua negara menyatakan bahwa keterlibatan AS dalam konflik tersebut memperdalam keretakan hubungan antara Moskow-Beijing dan Washington. Dalam pernyataannya, Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, menekankan bahwa perdamaian di Timur Tengah tidak bisa dicapai melalui penggunaan kekuatan. Mereka juga menegaskan bahwa masih ada jalan diplomatik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran tanpa melakukan tindakan kekerasan.
Sebelumnya, Tiongkok telah berperan sebagai mediator antara Iran dan Arab Saudi, sementara Iran juga memasok Rusia dengan pesawat nirawak. Dalam konteks ini, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengutuk serangan AS terhadap Iran dengan mengingatkan peristiwa Perang Irak-AS yang didasarkan pada klaim senjata pemusnah massal yang tidak pernah ditemukan. Beliau menegaskan bahwa sejarah seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi rekan-rekan AS agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Opsi diplomasi dan solusi damai masih menjadi harapan untuk menyelesaikan konflik tersebut tanpa menciptakan penderitaan baru bagi masyarakat Timur Tengah.