Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengkritik narasi yang menyebutkan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka mewakili anak muda. Dia mengkritik pencalonan Gibran yang kontroversial.
“Bagi saya, Gibran bukan representasi anak muda Indonesia,” kata Melki. Menurutnya, anak muda bukan sekadar anak presiden, pejabat, atau anak pengusaha. Tidak semua anak muda mendapatkan kesempatan yang sama seperti Gibran untuk menjadi pemimpin Indonesia.
Anak muda adalah mereka yang merintis karirnya dari awal dengan kerja keras dan membuktikan kemampuannya. Pemimpin yang mewakili generasi muda adalah mereka yang memiliki keberpihakan besar kepada anak-anak muda.
Menurut Melki, anak muda adalah orang yang peduli terhadap isu-isu yang memiliki dampak besar terhadap kaum muda, seperti demokrasi, konstitusi, kesejahteraan, dan kebebasan sipil. Jika hal tersebut tidak dipenuhi seorang anak muda, maka muda itu sekadar usia belaka.
Sebelumnya, pendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa Gibran mewakili anak muda dalam politik Indonesia. Namun, Melki menegaskan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia cawapres bukanlah untuk kepentingan Gibran, tetapi untuk kepentingan kaum muda di Indonesia.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari beberapa partai politik. Mereka merupakan pasangan dengan nomor urut 2 pada Pilpres 2024.
