Perhatian terhadap daerah sekitaran rel Stasiun Jatinegara semakin meningkat ketika banyak perempuan terlihat menyendiri di sepanjang trotoar Jalan Bekasi Timur Raya atau di pinggiran rel perlintasan Stasiun Jatinegara-Klender. Mereka diduga berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan sering mangkal di area yang dikenal sebagai ‘tembok bolong Jatinegara’. Tembok pembatas di dekat Stasiun Jatinegara terlihat bolong dan sering dimanfaatkan oleh warga sebagai jalan pintas menuju pemukiman Pisangan Lama.
Salah satu warga, Putri Ola (27), yang tinggal di Bekasi, sering melintasi tembok bolong Jatinegara dalam perjalanan sehari-hari menuju tempat kerja dan pulang. Di atas pukul 21.00 WIB, Putri melihat banyak perempuan di lokasi tersebut, terutama yang berada di pinggir jalan. Mereka terlihat berdandan tebal dan berpakaian mini, sering duduk di pinggir jalan dengan jarak sekitar 6 meter satu sama lain. Beberapa di antara mereka bahkan terlihat sedang mengobrol dengan pengendara mobil yang berhenti di pinggir jalan.
Pantauan pada malam Minggu menunjukkan bahwa perempuan-perempuan tersebut mulai muncul sekitar pukul 19.00 WIB dan kemudian pergi sekitar pukul 21.00 WIB. Mereka terlihat seperti sedang menunggu sesuatu, mengenakan pakaian mini, berdandan, dan membawa tas kecil. Meskipun aktivitas mereka terlihat mencurigakan, pada pukul 21.00 WIB, lokasi tersebut sudah sepi dari kehadiran perempuan tersebut. Selain itu, situasi yang terjadi di sekitaran tembok bolong Jatinegara tetap menjadi sorotan publik dan menunjukkan adanya masalah terkait keamanan dan ketertiban di area tersebut.
