Stellantis, sebagai perusahaan induk merek truk Eropa-Amerika, baru saja mengumumkan pembatalan Ram 1500 REV bertenaga baterai yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2026. Keputusan ini diambil karena melambatnya permintaan truk baterai-listrik ukuran penuh di Amerika Utara, yang mendorong Stellantis untuk meninjau kembali strategi produknya.
Meskipun Ram telah berupaya untuk bersaing dengan Ford F-150 Lightning dan Chevrolet Silverado EV dengan meluncurkan truk listriknya, yaitu Ram 1500 REV, namun proyek ini telah mengalami beberapa penundaan. Setelah serangkaian penundaan, akhirnya dikonfirmasi bahwa proyek Ram 1500 REV tidak akan pernah diluncurkan.
Meskipun demikian, Ram tidak sepenuhnya meninggalkan ide truk listrik. Merek tersebut mengumumkan bahwa Ramcharger, truk berjangkauan panjang yang akan menggunakan V6 bertenaga gas untuk mengisi ulang baterainya, akan segera diluncurkan dengan nama Ram 1500 REV. Ram berharap kendaraan ini akan menawarkan jangkauan yang luar biasa, kemampuan menarik, dan kinerja muatan yang unggul di segmen setengah ton.
Keputusan ini merupakan langkah mundur bagi Stellantis, yang sebelumnya telah menghadapi tantangan dalam mengembangkan strategi listrik yang efektif dan menghadapi biaya yang tinggi, serta penurunan penjualan merek Ram dan Jeep. Namun, Stellantis tetap berkomitmen untuk terus menyempurnakan produk-produknya, dengan fokus pada daya saing harga dan inovasi di pasar mobil dan truk. Sejalan dengan perubahan kebijakan dan tuntutan konsumen, Stellantis terus mengevaluasi strategi kendaraan bertenaga listrik dan bertenaga gas demi keberlanjutan bisnisnya.
