Strategi Mengatasi Gugatan Akuntansi: Panduan Kembali Lolos

by -15 Views

Strategy, dulunya dikenal dengan nama MicroStrategy, kini menjadi korporasi yang memiliki jumlah kepemilikan Bitcoin terbesar di seluruh dunia. Dengan total 638.460 Bitcoin yang saat ini bernilai sekitar USD 72,5 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun, perusahaan ini telah menjadi lebih dari sekadar penyedia perangkat lunak analisis data. Transformasinya menjadi “Bitcoin treasury firm” sejak tahun 2020 telah memungkinkan Strategy untuk memberikan akses terhadap aset kripto melalui sahamnya di Nasdaq (MSTR).

Michael Saylor, salah satu pendiri perusahaan, mulai tertarik pada Bitcoin pada tahun 2020 karena melihatnya sebagai cara terbaik untuk menyimpan nilai dan melindungi kekayaan pemegang saham. Dampaknya terlihat dari lonjakan harga saham Strategy dari USD 14 per lembar pada bulan Agustus 2020, saat pertama kali perusahaan membeli Bitcoin, hingga saat ini di level USD 362, mengalami kenaikan sebesar 2.160%.

Tidak hanya itu, Strategy juga pernah terlibat dengan regulator pada tahun 2000 ketika CEO saat itu, Saylor, bersama dengan co-founder dan COO Sanjeev Bansal, serta mantan CFO Mark Lynch, menghadapi tuduhan terkait kelebihan pendapatan dan laba perusahaan. Meskipun tak mengakui ataupun menyangkal tuduhan tersebut, ketiganya sepakat untuk membayar pengembalian keuntungan senilai USD 10 juta dan denda sebesar USD 1 juta sebagai penyelesaian kasus tersebut.

Source link