Sebuah inovasi teknologi yang muncul pertama kali pada Tesla Model S pada tahun 2012 adalah gagang pintu yang dipasang rata dan otomatis bergerak setiap kali mobil dibuka. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, gagang pintu elektronik semacam itu telah menjadi fitur standar di kendaraan listrik modern, menarik perhatian banyak produsen lain untuk meniru fitur ini. Namun, kecanggihan teknologi ini belum tentu disukai oleh semua pengemudi, dengan beberapa mengeluhkan keandalan dan kegunaan dari gagang pintu tersebut.
Pemerintah Cina, setelah mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa mobil harus memiliki pelepas mekanis yang jelas di bagian dalam, sekarang dalam pertimbangan untuk melarang penggunaan gagang pintu listrik tersembunyi. Larangan ini, meskipun masih berupa rumor, bisa berdampak besar pada desain mobil masa depan. Merek mobil baik dari Cina maupun Barat harus segera menyesuaikan desain mobil mereka jika larangan ini benar-benar diberlakukan.
Beberapa kecelakaan mobil baru-baru ini, seperti kasus Aito M7 di Cina, telah menyoroti kebutuhan akan keandalan dan keamanan fitur-fitur mobil, termasuk gagang pintu elektronik. Sebuah kesalahan kecil pada gagang pintu bisa berakibat fatal dalam situasi darurat. Untuk alasan tersebut, banyak yang mendukung ide untuk menghilangkan gagang pintu elektronik yang tersembunyi dan dapat membuka sendiri.
Meskipun gagang pintu elektronik menambah kesan futuristik pada mobil, keselamatan pengemudi dan penumpang harus tetap menjadi prioritas utama dalam desain kendaraan. Kritik terhadap gagang pintu tersembunyi dengan rilis interior yang tidak jelas tidaklah baru, dan mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali penggunaan gagang pintu elektronik yang canggih ini demi keamanan yang lebih baik.