Revolutionizing Digital Economy with Blockchain-Based Gold Company

by -14 Views

Harga emas mengalami kenaikan sekitar 1% pada hari Jumat. Kenaikan ini dipicu oleh data inflasi AS yang memperkuat harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memotong suku bunga bulan depan. Harga emas di pasar spot dunia naik 0,9% menjadi USD 3.447,09 per ons, dengan harga emas batangan naik 4,8% selama bulan Agustus. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami kenaikan sebesar 1,2% menjadi USD 3.515,70.

Dolar tetap stabil meskipun diperkirakan akan mengalami penurunan bulanan sebesar 2,2%. Penurunan nilai dolar membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Kenaikan belanja konsumen AS pada bulan Juli serta peningkatan inflasi inti sebagai akibat dari kenaikan tarif impor juga turut mempengaruhi harga emas. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS naik 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi.

Para pedagang memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan bulan September dengan probabilitas mencapai 89%. Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menjadi pilihan yang baik dalam lingkungan suku bunga rendah. David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, menyatakan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga The Fed mendukung harga komoditas secara keseluruhan, termasuk emas dan perak.

Source link