CEO Mercedes Memprihatinkan Kondisi Industri Mobil Eropa

by -16 Views

Pada beberapa tahun terakhir, Mercedes telah menunjukkan keyakinan mereka akan kendaraan listrik di pasar Eropa. Namun, proyeksi mereka pada tahun 2021 berubah drastis ketika mereka mengumumkan rencana untuk tetap menjual mobil dengan mesin pembakaran pada akhir dekade ini. Ola Källenius, sang CEO, bahkan memperingatkan bahwa industri otomotif Eropa akan menghadapi keterpurukan jika larangan penjualan mobil bermesin pembakaran baru oleh Uni Eropa tidak dicabut sebelum tahun 2035. Menurutnya, perubahan harus dilakukan secara netral terhadap teknologi untuk mempertahankan keberlangsungan ekonomi.

Källenius yang juga menjabat sebagai presiden ACEA menegaskan bahwa industri mobil di Eropa akan terlibat dalam kekacauan bila regulasi Uni Eropa terkait larangan kendaraan ICE tetap diberlakukan. Data menunjukkan bahwa penetrasi mobil listrik di pasar Eropa masih jauh dari target 100 persen yang ingin dicapai Uni Eropa. Meskipun penjualan mobil listrik meningkat, pangsa pasarnya masih relatif rendah dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran konvensional. Hal ini menjadi alasan kekhawatiran bagi Mercedes yang mencatat penjualan mobil listrik hanya menyumbang sebagian kecil dari total pengiriman global mereka.

Saat ini, larangan Uni Eropa terhadap kendaraan bermesin pembakaran pada tahun 2035 belum ditetapkan secara resmi, tetapi rencana untuk mengurangi emisi CO₂ 0 g/km untuk mobil baru di pertengahan dekade mendatang semakin nyata. Mercedes berharap bahwa paling tidak, mobil hibrida plug-in dan mungkin hibrida penuh akan tetap tersedia setelah tahun 2034. Butuh kehati-hatian dan strategi yang cerdas dalam menghadapi transisi menuju kendaraan listrik yang mengutamakan keberlangsungan lingkungan dan ekonomi industri otomotif Eropa.

Source link