Czinger, perusahaan mobil Amerika Serikat yang terkenal dengan penggunaan pencetakan 3D dalam memproduksi supercar 21C, telah membatalkan rencana untuk menghadirkan grand tourer dan SUV yang akan bersaing dengan Lamborghini Urus. Menurut George Biggs, kepala komersial baru perusahaan, rencana ini dibatalkan karena fokus merek Czinger yang terletak pada kemewahan dan kesinambungan. Biggs mengungkapkan bahwa mengejar tren pasar seperti permintaan SUV akan sulit dalam jangka panjang, sehingga mereka memutuskan untuk memperbarui dan merevisi 21C dengan varian baru hingga tahun 2035.
Czinger secara teknis berdiri pada tahun 2019, tetapi akar perusahaan bermula dari Divergent Technologies yang didirikan Kevin Czinger pada tahun 2014. Perusahaan ini pertama kali menghadirkan konsep Divergent Blade yang menggunakan pencetakan 3D untuk suku cadang siap pakai dalam industri otomotif. Konsep inilah yang kemudian berkembang menjadi supercar 21C yang mulai diproduksi tahun lalu. Melalui inovasi teknologi dan ide-ide baru, Czinger berencana untuk merancang model-model masa depan yang menarik.
George Biggs menegaskan bahwa filosofi merek dan konsep produk Czinger akan terus mengalami evolusi dengan tetap mempertahankan visi yang jelas. Daripada mengikuti tren SUV, perusahaan akan memfokuskan upaya mereka pada pembaharuan 21C sesuai kebutuhan konsumen dan perkembangan industri. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan ide kreatif dari para insinyur, Czinger bertekad untuk melahirkan model-model supercar yang inovatif dan sesuai dengan keinginan pasar.
