Pemerintah berencana untuk melakukan upaya normalisasi harga tanah guna membangun perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Republik Indonesia (PKP RI) Fahri Hamzah menekankan pentingnya normalisasi harga tanah agar harga rumah dapat dikendalikan. Menurutnya, harga rumah tidak mahal karena teknologi dan konstruksi, melainkan karena harga tanah yang tidak masuk akal. Fahri juga mengatakan bahwa penggunaan tanah negara atau konsep sewa jangka panjang bisa menjadi solusi untuk menurunkan harga tanah dan mempercepat akses hunian layak.
Sebelumnya, Ketua REI 2019-2023, Paulus Totok Lusida, menyatakan bahwa percepatan program 3 juta rumah perlu kolaborasi antara pemerintah, pengembang, perbankan, dan masyarakat. Faktor regulasi juga dianggap penting dalam menentukan keberhasilan program tersebut. Dedek Prayudi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menekankan pentingnya Program 3 Juta Rumah sebagai salah satu program prioritas pemerintah Prabowo. Program ini diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat yang masih tinggal di hunian tak layak. Melalui program-program unggulan, kebijakan strategis, dan program-program lainnya, Pemerintah ingin mengembalikan uang rakyat kepada rakyat dalam bentuk manfaat yang nyata.