Beberapa perusahaan kini memilih untuk menggunakan dananya, termasuk menerbitkan saham atau utang, untuk menginvestasikan dalam aset digital daripada menyimpan kas atau surat berharga konvensional. MicroStrategy, kini dikenal sebagai Strategy Inc., menjadi pelopor dalam langkah ini dengan mulai mengakumulasi Bitcoin sejak Agustus 2020. CEO perusahaan, Michael Saylor, yakin bahwa Bitcoin merupakan bentuk uang superior dibandingkan dolar AS yang rentan terhadap inflasi. Hingga saat ini, Strategy telah mengakuisisi sekitar 607.770 BTC senilai USD 43,6 miliar, setara dengan sekitar 2,9% dari total pasokan Bitcoin yang terbatas pada 21 juta unit. Keunikan ini membuat Bitcoin dianggap sebagai alat lindung nilai yang tangguh terhadap inflasi.
Kesuksesan Strategy telah mengilhami berbagai perusahaan kecil lainnya untuk memasukkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, minat juga mulai beralih ke Ethereum yang menawarkan keunggulan dalam teknologi. Ethereum dikenal sebagai platform utama untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps), kontrak pintar, dan jaringan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Dua perusahaan publik yang telah mengadopsi strategi treasury berbasis Ethereum adalah Bitmine Immersion Technologies (BMNR) dan SharpLink Gaming (SBET). Bitmine dikenal memiliki lebih dari 566.000 ETH, sementara SharpLink menguasai sekitar 360.000 ETH senilai lebih dari USD 1,3 miliar. Kesempatan investasi dalam aset digital semakin menarik perhatian perusahaan untuk diversifikasi portofolio mereka.
Semakin banyak perusahaan yang memperhatikan potensi keuntungan dari investasi aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum, dengan harapan dapat meningkatkan nilai keuangan mereka dalam jangka panjang.