Jakarta, 29 Juli 2025 — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah terbukti secara signifikan meningkatkan tingkat konsentrasi anak-anak, seperti yang diukur melalui penilaian memori jangka pendek. Peningkatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada motivasi belajar yang berkelanjutan di kalangan siswa.
Penelitian yang dilakukan di Aceh menunjukkan bahwa siswa yang menerima Makanan Bergizi Gratis menunjukkan peningkatan konsentrasi. Hal ini menggembirakan, karena mendukung peningkatan hasil pendidikan dan memperkuat motivasi anak-anak untuk terus belajar,” kata Ikeu Tanziha, Anggota Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN), di Jakarta pada hari Senin (28 Juli).
Studi terpisah oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghasilkan hasil yang serupa. Program MBG meningkatkan fokus belajar dan kinerja kognitif di kalangan siswa di daerah seperti Bogor dan Papua, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak sarapan. Sebuah studi kasus di SMK Negeri 6 di Medan mengungkapkan bahwa MBG secara signifikan meningkatkan motivasi kehadiran dan konsentrasi di kelas.
Ikeu menjelaskan bahwa konsentrasi erat kaitannya dengan perhatian dan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memproses rangsangan. Sebagai fungsi kognitif dari otak manusia, konsentrasi memainkan peran penting dalam perkembangan otak selama tahun-tahun formatif seorang anak.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa kemampuan untuk berkonsentrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk: Motivasi belajar, Asupan nutrisi, Kesejahteraan psikologis, dan Kondisi fisiologis seperti kualitas tidur, kebisingan, pencahayaan, suhu, dan desain lingkungan belajar.
“Ketika memori jangka pendek terganggu, kemampuan seorang anak untuk menyimpan informasi sejenak terganggu, yang mengurangi kapasitas pemrosesan memori secara keseluruhan,” jelas Ikeu.
Dia menekankan bahwa berbagai elemen lingkungan dan fisiologis memengaruhi konsentrasi, termasuk nutrisi. Nutrisi kunci seperti protein, zat besi, dan asam lemak omega-3 sangat penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif, khususnya memori.
“Asupan nutrisi—terutama protein, zat besi, dan omega-3—kritis untuk perkembangan dan fungsi otak serta memori,” katanya.
Menurut Ikeu, Program MBG dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak tidak hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan, tetapi juga untuk meningkatkan potensi kognitif dan kecerdasan. Namun, dia mengakui adanya tantangan, terutama terkait perilaku konsumsi yang tidak sehat di kalangan anak-anak dan akses terbatas terhadap makanan bergizi di beberapa daerah.
“Karena itu, kita harus memperkuat peran kolektif kita dalam mendukung implementasi yang sukses dari Program Makanan Bergizi Gratis. Kami sangat percaya inisiatif ini akan memberikan manfaat yang langgeng bagi generasi masa depan dan masyarakat secara keseluruhan,” pungkas Ikeu.