Audi menghadapi tantangan penjualan yang signifikan belakangan ini, dengan penurunan penjualan sebesar 11,8 persen pada tahun lalu menjadi 1,67 juta kendaraan. Bahkan, dalam paruh pertama tahun ini, pengiriman turun 5,9 persen menjadi 783.000 mobil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Audi optimistis bahwa penurunan ini akan segera berbalik dengan kehadiran model-model baru seperti Q3, Q5, A5, dan A6 yang siap bersaing di pasaran mobil mewah. CEO Audi, Gernot Döllner, mengakui bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman Bild, Döllner menyatakan komitmennya untuk membawa Audi kembali ke jalur yang benar setelah masa-masa sulit yang telah dijalani perusahaan selama ini.
Döllner juga memberikan bocoran tentang rencana masa depan Audi dengan merilis mobil konsep baru yang disebut sebagai “pembangun identitas,” yang diyakini akan mencapai kesuksesan seperti model ikonik TT. Meskipun belum memiliki nama resmi, konsep mobil ini dijuluki “TT Moment 2.0” secara internal dan diharapkan akan menjadi tonggak sejarah bagi Audi. Mobil ini akan sepenuhnya bertenaga listrik, tetapi Audi tetap berkomitmen untuk tetap menggunakan mesin pembakaran dalam model-model masa depan. Versi produksi dari konsep ini direncanakan akan dirilis dalam dua tahun ke depan, dengan debutnya dijadwalkan pada bulan September di IAA Mobility Show di Munich.
Döllner juga memperjelas bahwa Audi tidak akan meninggalkan mesin pembakaran sepenuhnya, dengan rencana transisi ke mobil listrik tertunda hingga setidaknya pertengahan dekade berikutnya. Meskipun Audi fokus pada mobil listrik dengan mitra baru di Cina, perusahaan tetap berpegang pada tradisi logo Four Rings dan berkomitmen untuk menyajikan teknologi generasi mendatang dalam model-modelnya. Dengan terobosan teknologi, desain yang segar, dan strategi pemasaran yang kuat, Audi berharap untuk menghadirkan “Audi baru” yang lebih menyenangkan.
