Tesla Jual 75% Bitcoin di Tengah Ketidakpastian Finansial

by -26 Views

Tesla memberikan pengumuman bahwa mereka telah menjual tiga perempat dari kepemilikan bitcoin mereka selama kuartal kedua tahun itu. Hal ini bertujuan untuk menambah kas dalam neraca keuangan mereka selama periode di mana pasar ekuitas dan kripto mengalami penurunan secara bersamaan. Meskipun pada tahun 2022 Tesla kehilangan sebagian besar kapitalisasi pasarnya dan nilai bitcoin turun hingga 60%, namun harga bitcoin telah pulih secara signifikan sejak saat itu. Hal ini didorong oleh upaya pemerintahan Trump untuk mengendurkan regulasi dan komitmen untuk membentuk cadangan bitcoin strategis.

Saat ini, harga bitcoin diperdagangkan di atas USD 119.000 atau setara dengan Rp 1,9 miliar, meningkat sekitar enam kali lipat dari akhir kuartal kedua tahun 2022. Jika Tesla mempertahankan seluruh kepemilikannya, nilai simpanannya akan mencapai sekitar USD 5 miliar atau Rp 81,50 triliun, berdasarkan perkiraan jumlah yang dibeli Tesla pada tahun 2021, bukan hanya USD 1,24 miliar. Sementara bitcoin senilai USD 936 juta atau Rp 15,27 triliun yang telah dikonversi menjadi uang tunai oleh perusahaan akan bernilai lebih dari USD 3,5 miliar atau Rp 57,11 triliun.

Meskipun Tesla tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait hal ini, CEO Elon Musk sendiri jarang mengomentari bitcoin di jejaring sosial miliknya dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sebelum Tesla mulai menjual bitcoin pada Maret 2022, Musk menyatakan bahwa ia masih memegang dan tidak akan menjual bitcoin, ethereum, atau dogecoin miliknya.

Perlu diingat bahwa setiap keputusan investasi merupakan tanggung jawab pembaca. Sebaiknya lakukan analisis mendalam sebelum membeli maupun menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.

Source link