Angkatan Laut Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia dengan prestasi mengejutkan mereka di sektor militer. Berdasarkan data terbaru dari World Directory of Modern Military Warships (WDMM), Indonesia telah berhasil menempati posisi keempat sebagai kekuatan angkatan laut terkuat di dunia. Hal ini terjadi meskipun Indonesia tidak memiliki kapal induk, yang biasanya menjadi simbol kekuatan maritim suatu negara. Penilaian ini didasarkan pada metrik khusus bernama TrueValue Rating (TvR), yang memberikan penilaian objektif terhadap kekuatan tempur angkatan laut suatu negara, termasuk jumlah dan jenis aset, struktur armada, dan kesiapan personel.
Indonesia berhasil melampaui negara-negara besar seperti Jepang, India, dan Korea Selatan dalam peringkat kekuatan maritim global. Meskipun tidak memiliki kapal induk, TNI AL unggul dalam jumlah fregat, korvet, dan kapal pendarat amfibi. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari upaya modernisasi militer yang terus dilakukan pemerintah, baik dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) maupun pelatihan personel. Dengan armada 243 unit aset tempur laut, termasuk 4 kapal selam dan 209 unit Fleet Core, serta 30 unit armada amfibi, TNI AL mampu menjaga keamanan maritim dan meningkatkan proyeksi kekuatan di perairan Nusantara. Armada Indonesia yang kuat dalam operasi maritim merupakan hasil dari strategi yang cocok dengan geografi Indonesia yang berbentuk kepulauan, menuntut kecepatan dan fleksibilitas dalam operasi angkatan laut.
