Presiden Prabowo Subianto memberikan kritik tajam terhadap praktik korupsi dalam perdagangan beras di Indonesia, dengan janji untuk menindak tegas perusahaan yang mempaket ulang dan menaikkan harga beras subsidi. Dalam peringatan ulang tahun ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Rabu malam (23 Juli), Presiden mengungkapkan bahwa skema seperti ini menghabiskan hingga Rp100 triliun setiap tahun. Menyebutkan kasus 212 perusahaan penggiling beras yang terbukti bersalah, Presiden meminta perusahaan ini mengembalikan keuntungan yang diperoleh secara tidak jujur. Prabowo mengutuk praktik tersebut sebagai tindakan kriminal yang merampok rakyat dan melanggar Konstitusi. Ia telah memerintahkan Kepala Kepolisian Negara dan Jaksa Agung untuk segera bertindak, dengan menekankan bahwa tindakannya bukan karena keinginan pribadi, tetapi didasarkan pada mandat konstitusi. Menurut Prabowo, tindakan ini diperlukan untuk mencegah terus meningkatnya kerugian yang seharusnya dapat digunakan untuk perbaikan layanan publik yang kritis.
Prabowo Vows to Crack Down on Cheating Rice Distribution – Rp100 Trillion Lost
