Festival Budaya Spiritual 2025 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi mendapat apresiasi dari Kementerian Kebudayaan. Acara ini menjadi platform untuk menggali nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal masyarakat adat serta penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan tema “Yatra Tuk Jiwa”, festival ini menampilkan berbagai kegiatan budaya di berbagai lokasi seperti Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Pendopo TB2KS, Museum Daerah, Makam Majan, dan kawasan Kanjengan. Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertunjukan budaya, tetapi juga sebagai sarana edukasi, penjagaan nilai-nilai spiritual, serta dukungan bagi ekonomi lokal.
Restu juga memperhatikan pentingnya melibatkan generasi muda dalam menjaga keberlangsungan budaya. Dia menekankan bahwa budaya spiritual yang berasal dari kearifan lokal merupakan kekayaan nasional yang harus dikelola dengan baik. Melalui media sosial, generasi muda dapat mempromosikan dan melestarikan budaya dengan baik.
Sambutan yang dilontarkan dalam pembukaan Festival Budaya Spiritual 2025 menekankan bahwa budaya spiritual memunculkan produk budaya yang beragam makna. Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan Kementerian Kebudayaan dalam penyelenggaraan festival ini, membawa tema “YATRA TUK’ JIWA” yang mengajak masyarakat untuk menyelami kembali nilai-nilai spiritual, moral, dan ekologis sebagai landasan hidup yang harmonis.
