Hyundai memiliki rencana untuk melawan tren penggunaan layar besar yang menggantikan tombol fisik dengan menawarkan kontrol konvensional pada SUV listrik terbaru mereka, Elexio. Meskipun demikian, Elexio justru menampilkan layar ultra-lebar yang mendominasi dasbornya, dengan layar 27 inci yang mengintegrasikan sistem infotainment dan layar penumpang. Meskipun masih terdapat tombol fisik pada setir dan panel pintu, banyak fungsi kendaraan diintegrasikan ke dalam layar tersebut.
Meskipun Hyundai sebelumnya menyuarakan kekhawatiran akan keselamatan ketika menggunakan layar sentuh, desainer desain dari Hyundai Group mengakui bahwa konsumen di Cina lebih memilih kendaraan yang terhubung dengan AI dan memiliki kokpit yang cerdas. Hal ini tercermin dalam tren interior mobil di Cina yang semakin minim tombol fisik dan mengandalkan layar secara dominan.
Meskipun demikian, keputusan Hyundai untuk menggunakan antarmuka berbasis layar mungkin tidak terbatas hanya di Cina. Mereka berencana untuk meluncurkan sistem infotainment Pleos Connect dengan antarmuka seperti tablet raksasa yang berjalan pada OS Android Automotive ke lebih dari 20 juta kendaraan pada akhir dekade ini. Kemungkinan besar, tren layar yang dominan dan minim tombol fisik akan menjadi tren global dalam industri otomotif.
Tren ini juga bukan hanya terjadi di Hyundai, tetapi juga di produsen mobil lainnya seperti Honda, yang meluncurkan Honda GT dengan layar yang sangat dominan dan kontrol fisik yang minimal. Meskipun masih ada ketidakpastian apakah tombol fisik akan bertahan dalam desain mobil masa depan, namun perkembangan yang terjadi menunjukkan bahwa layar besar dan antarmuka berbasis layar semakin mendominasi industri otomotif.