Alergi Susu Sapi pada Anak: Sebuah Tinjauan
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa sekitar 0,5 hingga 7,5 persen anak di Indonesia mengalami alergi susu sapi. Dengan populasi balita mencapai sekitar 21 juta jiwa, ini berarti ada antara 100 ribu hingga 1,6 juta anak yang menderita alergi ini. Alergi susu sapi dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari diare, ruam kulit, muntah, hingga gangguan pernapasan, dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam sebuah sesi edukatif baru-baru ini, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, seorang dokter spesialis alergi dan imunologi anak, menjelaskan perbedaan antara alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. Salah satu alternatif nutrisi yang direkomendasikan untuk anak-anak dengan alergi ringan hingga sedang adalah isolat protein kedelai. Sebagai contoh, Morinaga Soya adalah produk yang bebas protein susu sapi dan bebas laktosa, yang dapat menjadi solusi gizi lengkap untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi.
Dalam konferensi pers The Final Game Soyalympic Door of Future 2025, Prof. Budi menjelaskan pentingnya dukungan dari orang tua, komunitas, dan industri nutrisi dalam penanganan sensitivitas makanan pada anak. Belum banyak orang tua yang memahami gejala alergi susu sapi, sehingga peran Morinaga Soya bukan hanya sebagai penyedia produk, tetapi juga sebagai mitra edukasi.
Morinaga Soya juga baru-baru ini meraih Rekor MURI sebagai brand pertama di Indonesia yang secara konsisten menyelenggarakan edukasi tentang alergi susu sapi dengan jangkauan keluarga terluas. Ini menunjukkan komitmen Morinaga dalam membangun generasi anak Indonesia yang sehat dan berprestasi. Dengan produk susu berbasis isolat protein kedelai yang diformulasikan dengan vitamin, mineral, dan probiotik, bunda tidak perlu khawatir tentang tumbuh kembang optimal anak mereka. Jadi, bagi para orang tua yang memiliki anak dengan alergi susu sapi, ada solusi gizi yang aman dan sehat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
