Bitcoin Masuk ke Daerah Kumuh Terbesar Afrika: Peluang dan Tantangan

by -6 Views

Bitcoin adalah mata uang digital yang terus mengalami volatilitas, yang dapat mempengaruhi manfaat biaya transaksi yang lebih rendah. Namun, kekurangannya dalam regulasi memicu perdebatan di kalangan para ahli keuangan. Salah satu pendiri AfriBit Africa, Kassim, berpendapat bahwa kurangnya perlindungan yang sama seperti layanan keuangan konvensional merupakan risiko bagi pengguna Bitcoin. Namun, Mdawida dari AfriBit Africa melihat sifat tidak teratur Bitcoin sebagai sebuah keuntungan. Mereka bahkan mencatat investasi kelompok tersebut dalam memberikan pendidikan Bitcoin di Kibera, termasuk pelatihan literasi keuangan dan kursus kripto untuk komunitas setempat.

Meskipun beberapa negara telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, seperti El Salvador dan Republik Afrika Tengah, namun kedua negara tersebut telah membatalkan keputusan tersebut karena berbagai kendala. Di Kenya, sektor aset digital menghadapi tantangan hukum dan regulasi, termasuk larangan terhadap pemberian mata uang kripto secara cuma-cuma. Meskipun demikian, proyek kecil yang berfokus di Soweto Barat tetap diizinkan untuk beroperasi.

Penggemar Bitcoin, Magak, merasakan dampak volatilitas mata uang tersebut namun tetap optimis. Dengan memantau perubahan harga Bitcoin melalui ponselnya, Magak yakin bahwa nilai Bitcoin akan terus meningkat meskipun naik turun. Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi selalu memiliki risiko, dan pembaca disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum melakukan transaksi kripto. Liputan6.com sebagai sumber informasi tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.

Selengkapnya bisa Anda simak di sumber berikut: (Source link)

Source link