Majelis Masyayikh di Tangerang menghadirkan pentingnya standar mutu yang tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren, seperti Pascasarjana dan Doktoral, dalam Ma’had Aly. Acara Halaqah Review Draf 1 Standar Mutu Marhalah Tsaniyah dan Tsalisah yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI bertujuan untuk mengkaji standar mutu yang sedang disusun sebagai panduan dalam penjaminan mutu. Forum ini dihadiri oleh Kementerian Agama, Majelis Masyayikh, pengasuh pesantren, akademisi, dan praktisi pendidikan pesantren, dengan harapan dokumen ini akan menjadi acuan yang sahih secara teknis dan kuat dalam visi keulamaan.
Dalam kegiatan tersebut, tujuan lainnya adalah mengevaluasi keterbacaan dan relevansi standar dalam operasional pendidikan Ma’had Aly, serta merumuskan rekomendasi substansial dalam revisi dokumen. Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghaffar Rozin, menekankan bahwa standar ini harus mementingkan kedalaman substansi dan tidak boleh dirancang secara sembarangan. Gus Rozin menambahkan pentingnya mengadopsi benchmarking dengan lembaga keulamaan internasional untuk mencerminkan kualitas ulama yang ingin dilahirkan.
Pendapat Gus Rozin ini didukung oleh KH. Muhyiddin Khotib, Sekretaris Majelis Masyayikh, dengan menekankan pentingnya gradasi antarjenjang secara sistematis. Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly, Mahrus, juga menyampaikan bahwa standar ini memiliki dampak luas pada penguatan posisi Ma’had Aly di tingkat nasional dan internasional, terutama dalam bidang riset yang akan didukung oleh LPDP. Dengan demikian, pesantren diharapkan menjadi institusi riset yang unggul dalam tradisi Islam.
