Peringatan Hari Lahir Pancasila oleh Yayasan Paseban dengan Penanaman Jampinang

by -52 Views

Untuk merayakan Hari Lahir Pancasila, Yayasan Paseban telah melaksanakan kegiatan penaman pohon di Desa Paseban, Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk penghijauan, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menjaga lingkungan dan memperbaiki hubungan antara manusia dan alam.

Desa Paseban memegang peranan penting dalam ekosistem Jawa Barat. Sebagai bagian dari Cagar Biosfer Cibodas dan habitat alami Gunung Gede Pangrango, desa ini dihadapkan pada tekanan aktivitas manusia dan topografi yang sulit.

Oleh karena itu, langkah-langkah konservasi sangatlah penting, terutama dengan mengambil nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam melestarikan lingkungan.

Yayasan Paseban mengusung konsep pertanian organik berbasis konservasi sebagai solusi konkretnya. Dengan pendekatan agroekologi, pertanian organik dapat menjaga kesuburan tanah, kejernihan air, dan menciptakan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan.

Dalam acara tersebut, penanaman pohon Taru Jampinang menjadi sorotan utama. Taru Jampinang dikenal sebagai “Pohon Pancasila” yang memiliki makna simbolis yang dalam.

Pohon ini memiliki akar kuat yang melambangkan Ketuhanan, batang yang tegak mewakili kemanusiaan yang adil, daun rindangnya yang melambangkan persatuan, buahnya sebagai simbol musyawarah, serta daya hidupnya yang berkelanjutan merepresentasikan keadilan sosial.

Selain itu, pohon-pohon seperti Rasamala, Mahoni, Damar, dan berbagai jenis bambu lokal juga ditanam. Pemilihan jenis pohon didasarkan pada manfaat ekologis dan ekonomisnya, dengan tujuan untuk mendukung ketahanan ekosistem dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Andy Utama, Pembina Yayasan Paseban, mengatakan, “Menanam pohon adalah simbol dari harapan, dan Taru Jampinang merupakan simbolisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.”

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga alam agar tidak menimbulkan konsekuensi yang merugikan bagi manusia. “Jika kita tidak melindungi lingkungan, alam akan memberikan imbalan yang setara,” tambahnya.

Yayasan Paseban juga mendorong lahirnya peraturan desa yang melarang perburuan liar dan aktivitas merusak lainnya untuk menjaga keseimbangan ekologi dan memperkuat praktik pertanian berkelanjutan di daerah tersebut.

Masyarakat adat juga turut serta dalam kegiatan tersebut sebagai pengingat akan kearifan lokal yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti hidup berdampingan dengan alam, kebersamaan, dan kesederhanaan yang telah menjadi bagian warisan budaya Indonesia.

Diakhir, Wiratno, Penasihat Yayasan Paseban memberikan penegasan tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam di Megamendung.

“Kerusakan alam akibat perilaku manusia dapat menghambat kemajuan. Karena itu, menjaga ekosistem adalah cara nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.

Yayasan Paseban juga memulai program Arista Montana, yang bertujuan menjadikan Paseban sebagai laboratorium hidup untuk konservasi dan pertanian organik.

Melalui program ini, masyarakat diajak untuk memahami Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan alam dan sesama dengan cara yang adil, bijaksana, dan berkelanjutan.

Mengutamakan lingkungan adalah bentuk dari cinta sejati terhadap Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Sumber: Aksi Penanaman Pohon Taru Jampinang Di Bumi Paseban: Komitmen Andy Utama Di Mega Mendung Rayakan Hari Lahir Pancasila 2025 Dan Hari Lingkungan Hidup
Sumber: Menanam Pohon Taru Jampinang Desa Paseban Bogor: Implementasi Nilai Pancasila Dalam Aksi Nyata