Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, turut hadir dalam KTT BIMP-EAGA ke-16 di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari Selasa (27/5). Agenda utama KTT tersebut adalah untuk memperkuat konektivitas dan memajukan pembangunan ekonomi di sub-regional timur ASEAN. Prabowo diantar oleh beberapa menteri kunci, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kehadiran Presiden Prabowo beserta para pejabat pemerintah menegaskan dedikasi Indonesia dalam memperkuat kerjasama ekonomi regional, investasi, dan pengembangan infrastruktur—terutama di Indonesia bagian timur, yang merupakan aspek krusial dari inisiatif BIMP-EAGA. BIMP-EAGA yang didirikan pada tahun 1994, merupakan kerangka kerjasama sub-regional yang bertujuan untuk mempercepat perkembangan di daerah perbatasan dan terpencil. Inisiatif ini mencakup wilayah timur Brunei Darussalam, sebagian Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua), Malaysia (Sabah, Sarawak, Labuan), dan seluruh selatan Filipina.
Dalam sambutannya, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., memberikan apresiasi kepada negara-negara anggota atas komitmen mereka terhadap kerjasama regional, khususnya selama delapan tahun terakhir sejak penerimaan Visi BIMP-EAGA 2025. Marcos Jr. menekankan bahwa selama bertahun-tahun, BIMP-EAGA telah menjadi bukti nyata kolaborasi yang berhasil mengurangi kesenjangan pembangunan, memperkuat kerjasama, dan meningkatkan konektivitas lintas batas.
KTT BIMP-EAGA ke-16 adalah bagian dari rangkaian pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang berlangsung di Malaysia hingga akhir Mei 2025. Tujuan forum ini adalah untuk lebih memperkuat posisi ASEAN Timur sebagai pusat pertumbuhan yang inklusif dan kooperatif di wilayah tersebut.