CEO baru Nissan segera mengambil tindakan untuk memulihkan kesehatan keuangan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan. Langkah-langkah drastis termasuk pengurangan pekerjaan, penutupan pabrik, dan pengurangan kerumitan suku cadang dilakukan untuk mengoreksi kesalahan strategi sebelumnya. Nissan mencoba untuk mengejar target penjualan yang terlalu ambisius di bawah kepemimpinan sebelumnya, menghabiskan banyak uang tanpa mencapai hasil yang diinginkan. Dengan rencana “Re:Nissan,” perusahaan berkomitmen untuk memotong biaya dan memperkuat hubungan dengan mitra bisnisnya, Renault dan Mitsubishi. Sambil melakukan pemangkasan biaya, Nissan juga menggarap pengembangan produk baru untuk memperbaiki performa penjualan di masa depan. Selain SUV dan sedan, Nissan juga menekankan pengembangan mobil listrik dan tangguh untuk menarik konsumen yang semakin peduli dengan lingkungan. Meskipun memiliki ambisi untuk membangkitkan mobil sport seperti GT-R dan Silvia, Nissan harus memprioritaskan pemulihan keuangan dengan fokus pada produk yang lebih populer, seperti SUV, sedan, dan minivan. Dalam upayanya untuk kembali ke jalur yang benar, Nissan tetap optimis dengan rencananya dan yakin bahwa langkah-langkah yang diambil akan membawa perubahan yang positif bagi perusahaan.
Penyesalan Bos Baru Nissan: Pengakuan Terbuka
