Pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 20:00 WIB, gelombang kritik terhadap kepemimpinan Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) NTB semakin memanas. Sejumlah warga dari Aliansi Masyarakat NTB Peduli menggelar aksi demonstrasi di depan gedung INKES Yarsi NTB sebagai bentuk protes atas kondisi yayasan yang dinilai tidak sehat. Koordinator lapangan aksi, Sayaifullah MT, menyatakan bahwa tuntutan mereka meliputi penonaktifan Ketua Yayasan dan reformasi total dalam pengelolaan lembaga. Aksi ini bukan hanya reaksi spontan tetapi hasil dari keprihatinan serius atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan tata kelola yang terdistorsi. Massa aksi menuntut pembina yayasan agar mengambil tindakan hukum terhadap Ketua Yayasan yang dianggap telah mengkhianati amanah. Aliansi juga meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh atas kebijakan dan keputusan yang diambil Ketua Yayasan serta mewajibkan audit internal dan eksternal yang independen untuk memeriksa penggunaan anggaran. Aksi ini juga membawa sorotan terhadap kepemimpinan Rektor Institut Kesehatan (Inkes) Mataram yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai pendidikan yang digaungkan oleh Yarsi. Seluruh permasalahan yang terjadi, termasuk masalah hukum dengan kontraktor terkait proyek renovasi SDIT Yarsi Mataram, menunjukkan bahwa Yayasan RSI NTB tengah mengalami krisis kepemimpinan yang serius yang memerlukan penyelesaian segera. Aliansi Masyarakat NTB Peduli menyoroti pentingnya Pembina dan Pengawas Yayasan untuk bertindak cepat dalam menyelesaikan segala masalah yang terjadi demi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Alasan Aliansi Masyarakat Demo Tuntut Penonaktifan Ketua Yayasan RSI NTB
