Sebelumnya, hacker asal Korea Utara telah mengoperasikan sejumlah bisnis di Amerika Serikat dengan tujuan mengekspos klien ke situs web mereka dan menginfeksi komputer dengan malware pencuri kripto. Ketiga bisnis ilegal tersebut, yaitu Blocknovas, Softglide, dan Angeloper Angency, secara resmi terdaftar dan bahkan memiliki properti sewaan terkait dengan pendaftaran mereka. Menurut Zycrypto, serangan yang dilakukan merupakan kombinasi dari rekayasa sosial yang canggih untuk menarik calon korban agar terinfeksi malware pencuri kripto. Meskipun Angeloper Agency tidak terdaftar sebagai badan hukum, Blocknovas dan Softglide terdaftar dengan status badan hukum. FBI telah menyita situs web Blocknovas dan mengungkap bahwa hacker Korea Utara menggunakan situs tersebut untuk menyebar malware melalui lowongan pekerjaan palsu. Strategi perusahaan-perusahaan semu tersebut, yaitu Blocknovas, Angeloper, dan Softglide, adalah dengan menyebarkan malware melalui posting lowongan kerja palsu untuk menarik calon karyawan agar mengunjungi situs web tersebut. Dengan mengecoh melalui jaringan lowongan kerja palsu, dua perusahaan tersebut, Blocknovas dan Softglide, dengan mudah menarik kandidat untuk mengklik situs web mereka. Oleh karena itu, dengan status perusahaan resmi, kedua perusahaan tersebut memudahkan perekrut palsu untuk memasang lowongan kerja di situs pihak ketiga tanpa diketahui banyak orang.
Peretas Akun OJK AS Dihukum 14 Bulan, Info Palsu ETF Bitcoin
