Senator AS, Christopher Murphy, mengungkapkan keprihatinannya di Senat tentang aliran dana besar yang mengalir dari luar negeri ke koin kripto yang dimiliki oleh Donald Trump. Ia menekankan bahwa hubungan keuangan ini berpotensi sebagai bentuk korupsi yang sangat merugikan. Penelitian dari perusahaan analisis blockchain Nansen juga menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli token $TRUMP berasal dari negara seperti Meksiko, Singapura, dan Australia. Bahkan, diberitakan bahwa pihak Trump terlibat dalam upaya promosi token ini dengan memberikan undangan makan malam eksklusif di klub golf Trump di Virginia bagi 220 pembeli teratas.
Transaksi ini, karena dilakukan dalam bentuk kripto, tidak memberikan dana langsung ke rekening kampanye Trump yang artinya kegiatan ini tidak melanggar hukum federal terkait pendanaan asing untuk kegiatan politik. Meskipun demikian, bisnis kripto Trump tetap kontroversial karena celah ini memungkinkan untuk “menghindari” aturan pendanaan kampanye secara legal. Kesepakatan dengan GD Culture hanyalah contoh dari banyak transaksi serupa yang terjadi di balik layar dengan identitas pembeli yang sebagian besar masih dirahasiakan, namun yang pasti adalah keluarga Trump yang menjadi pihak yang paling diuntungkan.
Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi tergantung pada pembaca. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual koin kripto, disarankan untuk melakukan riset dan analisis yang teliti. Liputan6.com hanya menyajikan informasi dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.