Cina Tindak Tegas Praktik Pemasaran Pengemudi yang Menyesatkan

by -17 Views

Cina telah menjadi salah satu pemimpin dalam inovasi teknologi mobil listrik (EV). Dengan mengikuti jejak Silicon Valley, merek-merek Cina terus meningkatkan kendaraan dan perangkat lunak mereka untuk menghadirkan fitur-fitur terkini kepada konsumen. Namun, baru-baru ini, badan pengatur Cina telah mengambil langkah tegas untuk mengatur iklan dan pemasaran fitur bantuan pengemudi yang bisa menyesatkan.

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Cina mengeluarkan pedoman baru yang melarang produsen mobil menggunakan istilah yang ambigu seperti “mengemudi otonom” atau “mengemudi otomatis”. Mereka sekarang harus merujuk pada sistem tersebut sesuai dengan tingkat pengemudian bantuan yang sesuai, dan mobil harus mematuhi peraturan yang ditetapkan. Selain itu, pemerintah Cina juga menekan pada penggunaan teknologi beta dalam promosi, dengan tidak memperbolehkan pengujian beta publik diluar saluran pemerintah yang tepat.

Salah satu insiden yang memicu langkah ini adalah kecelakaan Xiaomi SU7 yang melibatkan fitur bantuan pengemudi sebelum pengemudi gagal mengendalikan mobil, menyebabkan kematian tiga mahasiswa. Kasus ini menyoroti pentingnya memahami batasan teknologi bantuan pengemudi agar pengguna tidak terlalu bergantung pada fitur tersebut.

Pemerintah di seluruh dunia mulai menyadari pentingnya mengatur iklan dan pemasaran fitur bantuan pengemudi yang jelas dan menghindari pernyataan menyesatkan. Tindakan Cina dapat dianggap sebagai langkah cerdas yang akan diikuti oleh pemerintah lain untuk menjaga keamanan dan kewajaran dalam industri otomotif.

Source link