Pada tahun 2024, pemotongan Bitcoin akan mengurangi imbalan blok menjadi 3,125 BTC dari 6,25 Bitcoin. Hal ini akan mempengaruhi penerbitan Bitcoin baru dengan menguranginya setengahnya. Nilai Bitcoin telah naik lebih dari 33% sejak April 2024, meskipun adanya kekhawatiran mengenai perang dagang global dan ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Analis pasar Enmanuel Cardozo mengungkapkan bahwa investor masih menunggu lampu hijau yang lebih kuat sebelum terjun ke pasar, mengingat pengalaman masa lalu, ketidakpastian ekonomi, dan tekanan jual yang ada. Investasi institusional dari perusahaan seperti Strategy dan Tether dapat mempercepat siklus halving Bitcoin, yang seharusnya terjadi setiap empat tahun. Meskipun demikian, lintasan Bitcoin masih dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang lebih luas, seperti pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve AS, yang dapat mendorong kenaikan nilai Bitcoin lebih cepat. Seiring dengan pasar yang semakin matang dan likuiditas yang lebih banyak, analis berpendapat bahwa pergerakan Bitcoin kemungkinan akan berlangsung lebih cepat dari perkiraan semula.
Prediksi Ekonomis: Bitcoin Bakal Tembus Rp1,4 Miliar?
