Sebuah kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menggegerkan publik. Pelaku, yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran dengan inisial PAP, terlibat dalam pemerkosaan terhadap tiga korban dengan cara membius mereka terlebih dahulu. Kasus ini terungkap setelah seorang dokter gigi dan influencer media sosial, Mirza Mangku Anom, menerima pesan dari akun Instagram anonim yang menceritakan kejadian pemerkosaan di RSHS. Mirza pun mendalami informasi tersebut, merasa prihatin dengan kejadian yang dianggap biadab tersebut.
Menurut Mirza, keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian sekitar satu bulan yang lalu namun belum mendapatkan perkembangan yang diharapkan. Meskipun proses hukum masih berjalan, keluarga korban menginginkan agar kasus ini mendapat perhatian moral dari publik untuk memastikan penyelesaiannya sesuai harapan. Belum lama ini, pelaku berhasil ditangkap oleh polisi setelah lima hari kejadian yang memilukan tersebut, di sebuah apartemen di Bandung.
Bukan merupakan kasus pertama, Mirza juga mengungkap bahwa ada sejumlah kasus serupa dalam dunia kedokteran Indonesia yang diselesaikan secara internal tanpa publikasi. Dia menekankan pentingnya mengungkap kasus ini agar dunia kedokteran tetap dijalani oleh ribuan dokter yang tulus dalam pengabdian mereka. Suatu kejadian tragis terjadi ketika korban dibiarkan sendirian di ruang transfusi darah yang tidak didampingi keluarganya dan akhirnya menjadi korban pemerkosaan oleh pelaku yang menyuntikkan cairan bius.
Kasus ini akan terus diselidiki oleh pihak berwenang termasuk pemeriksaan ahli psikologi forensik untuk mengetahui kelainan perilaku seksual yang dimiliki oleh pelaku. Dengan pengungkapan kasus ini, diharapkan keadilan akan ditegakkan dan kasus serupa dapat dicegah.