Strategi Penjualan Maserati yang Perlu Dibenahi

by -28 Views

Penjualan Maserati terus mengalami penurunan yang signifikan, dengan penurunan sebesar 48 persen dari tahun ke tahun pada kuartal pertama tahun 2025, hanya 1.700 kendaraan yang terjual. Trend negatif ini menjadi perhatian serius bagi merek Italia, setelah mengalami penurunan penjualan sebesar 57 persen tahun sebelumnya. CEO Santo Ficili, yang ditunjuk baru-baru ini untuk mengubah keadaan Maserati, menyatakan bahwa tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun sulit, di mana perusahaan akan melakukan restrukturisasi untuk mencapai profitabilitas pada tahun 2026.

Ficili telah merencanakan sejumlah langkah strategis, termasuk membentuk tim baru di dalam perusahaan, memperbaiki hubungan dengan dealer yang merasa kecewa, serta melakukan efisiensi biaya yang signifikan. Dia juga mempertimbangkan pemangkasan harga untuk tetap bersaing di pasar. Namun, rencana tersebut kemungkinan akan berubah dengan adanya peninjauan strategis yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen McKinsey and Company terkait masa depan Maserati dan merek saudaranya, Alfa Romeo, yang membuat spekulasi tentang kemungkinan penjualan kedua produsen mobil tersebut.

Meskipun Stellantis, induk perusahaan Maserati, menghadapi tantangan besar dengan penurunan penjualan hampir di setiap wilayah operasionalnya, Amerika Selatan adalah satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan penjualan. Di sisi lain, Maserati sendiri menjadi merek dengan kinerja terburuk di bawah naungan Stellantis, hanya menjual 11.300 kendaraan pada tahun 2024. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena pesaingnya, Ferrari, mampu menjual lebih banyak kendaraan meskipun dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, Stellantis menghadapi tantangan besar dalam memperbaiki kinerja bisnisnya. Meskipun tahun 2025 diharapkan menjadi tahun pembangunan kembali, potensi tarif dan faktor eksternal lainnya bisa menjadi ancaman serius bagi perusahaan ini.

Source link