Reformasi Intelijen Indonesia: Penguatan Teknologi dan Kemandirian dalam Menghadapi Ancaman

by -59 Views

Reformasi Intelijen Indonesia: Pentingnya Peningkatan Profesionalisme dan Teknologi

Untuk memperkuat Reformasi Intelijen Indonesia, tantangan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan mekanisme pengawasan harus diperhatikan dengan seksama. Aditya Batara Gunawan, Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, menegaskan hal ini dalam diskusi “Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen” di Kampus Universitas Bakrie, Jakarta.

Reformasi Intelijen Indonesia menghadapi tantangan dalam pengelolaan sumber daya manusia yang idealnya meningkatkan profesionalisme dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Mayjen TNI (Purn) Dr. Rodon Pedrason, mantan Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara, menyatakan bahwa lembaga intelijen harus lebih akademis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. Penambahan kedeputian baru seperti siber dan komunikasi dan informasi di Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan langkah positif dalam menghadapi tantangan tersebut.

Selain itu, penguatan teknologi intelijen dengan menggunakan produk dalam negeri menjadi faktor penting dalam Reformasi Intelijen Indonesia. Diyauddin, Analis Utama Maha Data Lab 45, menekankan bahwa ketergantungan pada teknologi asing dapat menimbulkan kerawanan. Oleh karena itu, pengembangan teknologi intelijen yang mandiri dan sesuai dengan kebutuhan nasional harus menjadi prioritas.

Dalam menghadapi kompleksitas tantangan global dan domestik, Reformasi Intelijen Indonesia harus terus beradaptasi dan meningkatkan profesionalisme. Pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, mekanisme pengawasan yang transparan, serta penguatan teknologi intelijen dalam negeri adalah langkah strategis yang harus diambil untuk memastikan keamanan dan kedaulatan negara.

Sumber: Reformasi Intelijen Indonesia: Tantangan Dalam Tata Kelola Dan Pengawasan
Sumber: Dinamika Reformasi Dan Tata Kelola Intelijen, Ini Tantangannya