Lima pria yang ditangkap di Swedia atas pembunuhan Salwan Momika telah dibebaskan dari penjara, demikian disampaikan oleh seorang jaksa pada 21 Maret 2025. Momika, seorang Kristen Irak, diduga menjadi sasaran aksi kekerasan karena perbuatannya membakar Al-Quran pada tahun 2023. Pembunuhan terjadi pada 29 Januari 2025 di sebuah apartemen di Stockholm. Momika ditembak beberapa jam sebelum pengadilan akan mengumumkan keputusan terhadapnya dan terdakwa lainnya, Salwan Najem, atas tuduhan menghasut kebencian etnis. Lima orang yang ditangkap terkait pembunuhan tersebut kemudian dibebaskan setelah beberapa hari dan tidak lagi menjadi tersangka resmi pada 21 Maret 2025.
Menurut laporan harian Swedia Aftonbladet, Momika dirahasiakan lokasinya menjelang keputusan pengadilan untuk melindungi dirinya. Namun, saat ia sedang melakukan siaran langsung di TikTok, penyusup berhasil masuk ke tempatnya. Meskipun lima pria ditangkap dalam beberapa jam setelah kejadian tersebut, mereka akhirnya dibebaskan setelah penyelidikan lebih lanjut. Tidak ada yang ditahan atau menjadi tersangka resmi saat ini, ungkap jaksa Rasmus Oman.
Pengadilan Stockholm sempat menunda putusan terkait kasus ini selama beberapa hari setelah pembunuhan Momika. Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Najem atas tuduhan menghasut kebencian etnis terkait pembakaran Al-Quran sebelumnya pada tahun 2023. Kondisi ini meningkatkan ketegangan antara Swedia dan beberapa negara Timur Tengah. Aksi protes dari warga Irak terhadap Kedutaan Besar Swedia di Baghdad pada tahun 2023, serta pernyataan keras dari pejabat Swedia menyertai konflik ini. Momika dan Najem kini menjadi bagian dari narasi yang mencerminkan dampaknya terhadap hubungan diplomatik dan politik di wilayah tersebut.