Strategi Toyota Menghadapi Mobil Listrik Cina

by -7 Views

Toyota menghadapi dua masalah dengan produsen mobil Cina. Pertama, mereka harus bersaing dengan perusahaan Cina seperti BYD, Xpeng, dan Nio dengan mengembangkan mobil listrik yang lebih baik dan menggunakan teknologi produksi baru. Di sisi lain, penjualan Toyota di Cina telah menurun selama beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan tantangan besar dalam mempertahankan pangsa pasarnya di negara tersebut.

Menyadari tantangan ini, Toyota berencana untuk bangkit kembali dengan strategi yang tepat. Mereka telah meraih persetujuan untuk membangun pabrik mobil listrik dan baterai Lexus di Shanghai. Anak perusahaan baru bernama Lexus (Shanghai) New Energy akan bertanggung jawab atas pengembangan mobil listrik dan produksi baterai. Pabrik ini diharapkan akan beroperasi mulai tahun 2027 dengan kapasitas produksi awal sebesar 100.000 kendaraan per tahun.

Meskipun penjualan Toyota di Cina mengalami penurunan sebesar 7% pada tahun 2024, merek Lexus masih mampu mempertahankan penjualan sekitar 180.000 unit. Namun, persaingan dari produsen mobil listrik Cina telah membuat Toyota untuk mengambil langkah berani dengan meluncurkan pabrik Lexus Shanghai. Keputusan untuk bersifat independen dalam operasinya adalah langkah yang penting untuk menjamin kesuksesan Toyota di pasar mobil listrik Cina yang semakin kompetitif.

Dengan dukungan dari eksekutif yang berpengalaman dan fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Cina, Toyota berharap dapat memperkuat posisinya dan menjaga keberhasilannya dalam industri mobil di Cina. Meskipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, langkah strategis Toyota ini menunjukkan tekad perusahaan untuk terus relevan dan berdaya saing di pasar mobil listrik global.

Source link