Antusiasme investor terhadap rencana pembentukan cadangan kripto strategis oleh Donald Trump berubah menjadi skeptisisme pada hari Senin, menyebabkan penurunan tajam dalam harga mata uang kripto. Ketidakpastian ini diperparah oleh kekhawatiran terkait kebijakan tarif 25% yang akan diterapkan AS terhadap Meksiko dan Kanada. Sebelumnya, dalam pengumuman melalui Truth Social, Trump mengumumkan rencana cadangan kripto AS yang akan mencakup token XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) selain Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Meskipun pengumuman tersebut awalnya memicu lonjakan harga kripto, memberikan sedikit kelegaan setelah bulan terburuk bagi pasar sejak 2022, namun masuknya tiga token yang kurang populer memicu pertanyaan investor tentang tujuan dan manfaat rencana tersebut. Pada sore hari di New York, semua aset kripto yang disebutkan oleh Trump mengalami penurunan signifikan, seiring dengan penurunan aset berisiko lainnya, yang mengakibatkan Indeks Nasdaq 100 turun lebih dari 2%. Penurunan ini terjadi setelah pasar kripto menghadapi tekanan besar sepanjang Februari, dengan Indeks Kripto Bloomberg Galaxy anjlok hampir 28%. Meskipun regulasi yang lebih longgar dari SEC terhadap aset digital diumumkan, aksi jual besar-besaran tetap berlanjut, memperumit situasi pasar. KTT industri pertama di Gedung Putih yang akan dipimpin oleh kepala kebijakan kripto, David Sacks, menyatakan penjualan seluruh aset kriptonya, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan SOL, sebelum pemerintahan Donald Trump resmi dimulai pada Januari. Dalam kondisi ini, ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai rencana cadangan kripto strategis AS oleh Trump serta kebijakan tarif yang diumumkan menambah ketidakpastian di pasar kripto, menunjukkan dampak dari keputusan politik terhadap pasar keuangan global.
Rencana Cadangan Kripto AS dan Pengaruhnya pada Harga Bitcoin
