Selama tahun 2024, Stellantis mengalami penurunan laba bersih yang mencapai 70 persen, atau setara dengan 5,5 miliar euro atau $5,7 miliar dalam mata uang AS. Hal ini menjadi pukulan keras bagi perusahaan tersebut. Penyebab dari kerugian besar ini terutama disebabkan oleh masalah inventaris kendaraan yang dianggap terlalu mahal untuk target pasar Stellantis di Amerika Serikat. Di samping itu, transisi yang lambat dari Ram dan Dodge ke model baru atau model yang diperbarui juga turut berkontribusi pada kesulitan perusahaan pada tahun tersebut.
Meskipun Ram dan Dodge mengalami tantangan dengan penjualan yang kurang memuaskan, terutama dengan kesalahan dalam harga dan model ramah lingkungan, namun Stellantis tetap optimis dalam menghadapi masa depan. Dengan berbagai perubahan yang dilakukan oleh komite eksekutif sementara yang dipimpin oleh Ketua Stellantis John Elkann, perusahaan berharap dapat kembali menghasilkan uang pada paruh kedua tahun ini. Meski demikian, tantangan di pasar mobil masih merupakan hal yang dihadapi oleh Stellantis.
Secara keseluruhan, walaupun Stellantis mengalami tahun 2024 yang kontras dan jauh dari potensi mereka, namun perusahaan ini berhasil mencapai tonggak penting dalam strategi bisnisnya. Dengan memulai peluncuran produk energi baru dan memasuki pasar mobil listrik, Stellantis berusaha untuk terus meningkatkan kinerjanya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. CEO Stellantis, John Elkann, mengungkapkan optimisme dan keyakinannya dalam pernyataannya, dengan fokus yang terus menerus pada pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan seiring berjalannya tahun 2025.