Peretas Gasak Rp 24,45 Triliun dari Bursa Kripto Bybit

by -40 Views

Melansir informasi dari Liputan6.com, Bybit, salah satu bursa utama mata uang kripto, mengalami serangan peretasan besar-besaran yang mencapai nilai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 24,45 triliun (kalkulasi berdasarkan kurs Rp 16.310 per USD). Peretasan ini dianggap sebagai pencurian kripto terbesar dalam sejarah, yang mengancam dompet dingin Bybit, sistem penyimpanan offline yang dirancang untuk keamanan. Dana yang dicuri, terutama dalam bentuk ether, segera dipindahkan ke beberapa dompet dan dijual melalui platform-platform berbeda.

Ben Zhou, CEO Bybit, memberikan penjelasan melalui unggahan di media sosial bahwa semua dompet dingin lainnya tetap aman, dengan menekankan bahwa semua penarikan berjalan secara normal. Perusahaan analisis blockchain, seperti Elliptic dan Arkham Intelligence, berhasil melacak kripto yang dicuri dan dijual dengan cepat di berbagai akun.

Elliptic mencatat bahwa peretasan ini mengungguli pencurian sebelumnya di sektor kripto, seperti dari Poly Network pada tahun 2021 dan Binance pada tahun 2022. Para analis di Elliptic bahkan menghubungkan serangan ini dengan Lazarus Group dari Korea Utara, kelompok peretas yang terkenal karena mengalirkan dana dari industri mata uang kripto untuk kepentingan negara.

Menyikapi penarikan besar-besaran yang terjadi setelah peretasan, Bybit mengkonfirmasi bahwa arus keluar telah stabil dan mereka telah mengamankan pinjaman jembatan dari mitra untuk menutupi kerugian yang tak dapat dipulihkan serta memastikan kelangsungan operasional mereka. Sejarah Lazarus Group dalam menargetkan platform kripto telah dimulai sejak tahun 2017, dan para ahli industri merasa bahwa pencurian dalam skala besar seperti ini tetap menjadi risiko yang harus diperhatikan.