Pedoman Siaran Keagamaan Jelang Ramadan: Terobosan Media

by -56 Views

Kementerian Agama bersiap memasuki bulan Ramadan 2025 dengan menggelar pertemuan untuk membahas pedoman siaran keagamaan. Acara ini dihadiri oleh penanggung jawab program siaran Islam di media, komisioner KPI, MUI, dan tokoh agama. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga penyiaran untuk menyajikan siaran keagamaan yang edukatif, informatif, dan berkualitas.

Meningkatkan kualitas siaran keagamaan menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut. Abu menekankan perlunya pembinaan dan apresiasi terhadap media yang menghadirkan program berkualitas. Penghargaan Anugerah Syiar Ramadan 2025 pun akan diberikan kepada media yang berhasil memenuhi kriteria tersebut. Lima fokus utama siaran agama Ramadan 2025 juga disampaikan, antara lain siaran yang menyejukkan dan kredibel, keadilan sosial dan kesetaraan, kesadaran lingkungan dalam dakwah, memperkuat harmoni sosial, dan mendorong solidaritas dan kepedulian sosial.

Pedoman siaran agama dan etika ceramah juga menjadi bagian penting dalam pembahasan tersebut. Lima prinsip utama dalam penyiaran agama, seperti menjunjung nilai kebangsaan, menghindari ujaran kebencian, dakwah yang santun, materi dakwah yang kredibel, dan mendorong persatuan dan toleransi, menjadi pedoman bagi media dan pendakwah dalam menyajikan program keagamaan.

Kemenag, bersama KPI dan MUI, akan menggelar Anugerah Syiar Ramadan 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada media yang menyajikan program Ramadan yang inspiratif dan berkualitas. Acara ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara berbagai pihak terkait, untuk memastikan siaran agama selalu relevan, inspiratif, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menyejukkan. Kolaborasi antara Kemenag, KPI, MUI, dan media diharapkan dapat terus memperkuat pesan dakwah yang damai dan bermanfaat bagi masyarakat luas.