Stellantis Tutup Pabrik Vauxhall: Dampak dan Solusi

by -63 Views

Stellantis, raksasa otomotif, baru-baru ini mengumumkan rencana penutupan pabrik van Vauxhall di Luton. Penutupan pabrik yang dijadwalkan pada bulan April mendatang menimbulkan kekhawatiran bagi sekitar 1.100 pekerja. Para pekerja merasa “dikhianati” dan “dikecewakan” oleh keputusan tersebut. Stellantis berencana untuk menghentikan produksi di Luton pada kuartal kedua 2025. Namun, persiapan telah dimulai untuk memindahkan operasi produksi ke Ellesmere Port di Cheshire. Ellesmere Port akan menjadi pabrik manufaktur khusus EV pertama dan satu-satunya di Inggris, dengan investasi tambahan £50 juta untuk meningkatkan kapasitasnya.

Reaksi terhadap keputusan penutupan pabrik ini tidak homogen. Unite the Union mencela keputusan tersebut sebagai “aib besar” dan “pengkhianatan” terhadap tenaga kerja. Mereka menilai penutupan pabrik sebagai langkah picik yang mengabaikan kontribusi jangka panjang pabrik terhadap industri otomotif Inggris. Penutupan pabrik ini pun menimbulkan pertanyaan tentang mandat Zero Emission Vehicle (ZEV) di Inggris, yang mensyaratkan penjualan kendaraan listrik dalam persentase tertentu setiap tahun.

Meskipun Stellantis berharap dapat memindahkan “ratusan” pekerjaan ke Ellesmere Port, nasib para pekerja di Luton masih belum jelas. Dengan optimisme terkait relokasi pekerjaan dan investasi tambahan, sementara itu, debat tentang dampak mandat ZEV terhadap industri otomotif terus bergulir. Bagi banyak orang, masa depan industri otomotif dan para pekerja di Luton tetap menjadi tanda tanya besar.