Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami krisis tenaga kesehatan, terutama dokter umum dan dokter gigi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat Maratua adalah destinasi wisata unggulan di Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Camat Maratua, Arianto, menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2025, tidak ada dokter di Puskesmas tersebut, sementara kunjungan ke Maratua terus meningkat. Kekhawatiran timbul bahwa Puskesmas tidak akan mampu memberikan layanan yang memadai dalam situasi darurat bagi para wisatawan.
Para pihak terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Berau untuk menangani kekosongan dokter di Maratua. Keputusan dari Kementerian PANRB mengenai penghapusan status tenaga honorer berdampak pada tidak diperpanjangnya kontrak tenaga honorer di bidang kesehatan, termasuk di Puskesmas Maratua. Kepala UPT Puskesmas Maratua, Suryan, menjelaskan bahwa kekosongan dokter terjadi sejak pertengahan Januari 2025, namun pelayanan tetap berjalan dengan bantuan perawat, bidan, dan staf administrasi.
Dalam konteks Maratua sebagai daerah terluar, Puskesmas menjadi pusat kesehatan utama bagi masyarakat setempat. Akses menuju pusat kesehatan di RSUD Tanjung Redeb sangat jauh, sehingga keberadaan dokter di Puskesmas sangat penting. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, membenarkan krisis tenaga dokter di Kecamatan Maratua dan menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Berau untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Langkah-langkah yang akan diambil akan diinformasikan lebih lanjut kepada masyarakat setempat.