Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI telah melakukan langkah antisipasi untuk menjaga kesehatan para pengawas pemilihan guna memastikan bahwa mereka dalam kondisi yang sehat saat menjalankan tugas mereka. Langkah-langkah tersebut meliputi skrining kesehatan saat perekrutan untuk mencegah masalah kesehatan sejak dini. Selain itu, diberikan vitamin kepada pengawas untuk menjaga stamina selama tahapan krusial dan dilakukan koordinasi intensif untuk mengingatkan pentingnya kerja kolektif dan kolegial. Selain itu, pihak Bawaslu juga melakukan medical check up bagi pengawas di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta penanganan cepat jika terjadi kecelakaan atau sakit. Pihak Bawaslu juga memberikan santunan jika pengawas meninggal dunia sebagai bentuk dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, terdapat 28 petugas ad hoc pemilihan kepala daerah yang meninggal dunia pada Pilkada 2024, kebanyakan karena kelelahan dan serangan jantung. Meskipun demikian, jumlah petugas ad hoc KPU yang meninggal pada Pilkada 2024 lebih rendah dibandingkan dengan Pilkada 2020. Hal ini menunjukkan perbaikan dalam upaya menjaga kesejahteraan dan kesehatan para petugas dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Besaran santunan bagi petugas yang meninggal akibat kecelakaan kerja secara spesifik diatur melalui Surat Menteri Keuangan dan keputusan KPU, memberikan bantuan finansial kepada keluarga yang ditinggalkan. Pelaksanaan santunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada keluarga para petugas yang berjuang untuk menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi.