TEMPO.CO, Jakarta – Cuplikan video ketika calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Jenderal TNI Purn. Andika Perkasa mengajak untuk bersalaman namun tidak disambut dengan baik oleh Kapolda Jateng Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo dan Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng, pada Selasa, 24 September 2024.
Tentang Salaman Andika Perkasa
1. Polda Jateng menyatakan bukan merupakan unsur kesengajaan
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Artanto menyatakan bahwa insiden di mana Kapolda Jateng terlihat enggan bersalaman tidak memiliki unsur kesengajaan. Artanto menjelaskan bahwa saat momen tersebut, Kapolda Jateng sedang berjalan sambil menundukkan kepalanya dengan maksud berpamitan.
2. Berkomentar positif
Artanto juga telah memberikan imbauan kepada jajaran kepolisian di wilayahnya untuk memberikan komentar positif terkait video di mana Kapolda Jateng, Inspektur Jenderal Ribut Hari Wibowo, tidak bersalaman dengan calon Gubernur Jateng Andika Perkasa. Pesan ini sudah beredar di grup-grup aplikasi perpesanan WhatsApp dengan tujuan agar jajaran kepolisian memberikan komentar yang positif.
3. Tidak menanggapi serius
Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 01, Hendrar Prihadi, mengaku tidak menanggapi serius soal ajakan bersalaman dari pasangannya, Calon Gubernur Jateng Andika Perkasa, yang diacuhkan oleh Kapolda dan Penjabat Gubernur Jateng. Hendi meminta agar masyarakat tidak terlalu menganggap serius hal ini agar Pemilihan Gubernur Jateng 2024 tetap kondusif.
4. Hubungan baik-baik saja
Hendi juga menyatakan bahwa hubungan antara dirinya dan Andika baik-baik saja. Ia mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang viral di media sosial terkait insiden tersebut.
Selain itu, Hendi juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga suasana kondusif dalam menjalani Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024.
KAKAK INDRA PURNAMA | ANDRY TRIYANTO TJITRA | NOVALI PANDJI NUGROHO | ANTARA
Pilihan editor: Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan
