Jepang Menyatakan Dirinya Sebagai Negara dengan Kecelakaan Pekerja Konstruksi Terendah

by -90 Views
Jepang Menyatakan Dirinya Sebagai Negara dengan Kecelakaan Pekerja Konstruksi Terendah

Sabtu, 24 Agustus 2024 – 23:02 WIB

Tangerang, VIVA – Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang paling maju dalam bidang konstruksi di dunia. Dari gedung pencakar langit di Tokyo hingga infrastruktur transportasi canggih seperti Shinkansen.

Selain itu, Jepang juga menunjukkan keunggulan teknologi dan inovasi dalam industri konstruksi. Pembangunan infrastruktur yang pesat, serta kebutuhan akan peremajaan fasilitas yang sudah ada telah menciptakan permintaan yang besar untuk tenaga kerja di sektor ini. Bagi banyak pekerja asing, bekerja di sektor konstruksi di Jepang bukan hanya menawarkan gaji yang kompetitif, tetapi juga peluang untuk mengembangkan karier di lingkungan yang maju.

Selain itu, keselamatan dan kesehatan kerja juga menjadi perhatian khusus di Jepang. Di bidang konstruksi, jarang sekali terjadi kecelakaan kerja. “Di Jepang, kami memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi, serta lingkungan kerja yang aman. Keselamatan dan kesehatan kerja di Jepang juga tertinggi di dunia, hasilnya kecelakaan kerja orang asing yang bekerja di Jepang sangat minim,” kata pengacara dari Japan Association for Construction Human Resources (JAC), Shohei Sugita dalam acara Japan Construction Industry Hands on Workshop, di ICE BSD, Tangerang, pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Shohei juga menambahkan bahwa tingkat keselamatan kerja yang tinggi membuat pekerja asing sangat minim untuk mengalami kecelakaan saat bekerja di bidang konstruksi. “Hasil kecelakaan kerja orang asing yang bekerja di Jepang juga sangat sedikit. Kami berharap melalui acara ini, hadirin sekalian dapat memahami karakteristik Jepang sebagai negara yang menyediakan banyak kesempatan kerja yang mengarah pada peningkatan karir dan lingkungan kerja yang aman,” tambah Shohei.

Dalam kesempatan yang sama, Hiroyuki Yamamoto, Executive Director Japan Construction Human Resources, menegaskan bahwa Jepang secara aktif menerima pekerja berketerampilan tinggi, terutama dari Indonesia dan memfasilitasi pengembangan keterampilan mereka. “Japan Construction Industry memiliki pendekatan yang kuat dalam mengembangkan keterampilan pekerja baru. Kami merekrut lulusan baru dan memberikan perhatian khusus pengembangan internal di perusahaan,” ujar Hiroyuki.

Dia juga menegaskan sekali lagi, bahwa Jepang memiliki karakteristik yang unik dalam pekerjaan, di mana keselamatan para pekerja tetap menjadi yang utama. “Lingkungan kerja yang aman dan kesehatan kerja menjadi prioritas utama kami. Ini menjadi karakteristik unik Jepang di pasar tenaga kerja internasional,” jelas dia.

Acara yang digelar di ICE BSD itu juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, Anwar Sanusi. Dia menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin sangat lama, dan banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tertarik bekerja di Tokyo. “Saya menyambut baik acara ini. Ini event yang sangat bagus. Mudah-mudahan pertemuan kita kali ini bisa menghasilkan output dalam meningkatkan sumber daya kita, terutama di bidang konstruksi. Sehingga bisa mengisi pasar kerja yang ada di Jepang,” kata Anwar.

Dia juga menekankan bahwa Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan Pemerintah Jepang dalam hal pengiriman PMI ke Negeri Sakura itu. Terlebih, saat ini Indonesia mengalami bonus demografi, di mana hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi Indonesia untuk memasok tenaga kerja muda di negara lain, termasuk Jepang.

“Kita terus komunikasi terutama dengan Pemerintah Jepang, bagaimana kita bisa membangun jembatan yang saling menguntungkan antara kedua negara dengan sumber daya manusia (yang kita punya). Mudah-mudahan momentum ini menjadi peluang untuk adik-adik kita, kepada anak-anak kita, untuk menggapai karir masa depan dengan menjadi para tenaga kerja di bidang konstruksi di negara Jepang,” ucapnya.

Sebagai informasi, acara ini digelar oleh Japan Association for Construction Human Resources (JAC). Asosiasi tersebut telah menempatkan Indonesia menjadi salah satu negara prioritas utama untuk penerimaan tenaga kerja.