Senin, 12 Agustus 2024 – 06:10 WIB
Jakarta, VIVA – Nasib kurang menyenangkan dialami seorang pemuda bernama Suhendri Ardiansyah (27), warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang disekap dan dianiaya oknum di Myanmar.
Sepupu korban, Daniel (39) mengatakan, dalam kasus tersebut juga orangtua Hendri diminta tebusan jika anaknya itu ingin dibebaskan dan dipulangkan ke Indonesia.
“Dari pelaku minta tebusan USD 30 ribu. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 500 juta,” ujar Daniel dalam keterangannya Minggu 11 Agustus 2024.
Daniel menjelaskan kasus penyekapan tersebut terjadi saat Hendri diajak bekerja di luar negeri oleh seorang temannya yang bernama Risky.
Risky menawarkan pekerjaan kepada Hendri sebagai staf di sebuah perusahaan di Thailand, yang tidak jelas perusahaan tersebut bergerak di bidang apa.
“Awal pertama Risky janji (korban bekerja) di Bangkok, Thailand. Tapi keluarga tidak tahu perusahaan itu di bidang apa,” ujarnya.
Daniel mengatakan, perusahaan tersebut mengiming-imingi gaji dengan nominal fantastis yakni sebesar USD 10 ribu atau setara Rp 159 juta per bulan kepada Hendri, yang akhirnya membuat Hendri tergiur.
“Diiming-imingi gaji lumayan besar lah, sampai akhirnya berangkat ke sana. Nominalnya USD 10 ribu plus fasilitas ditanggung, makan, minum, semua ditanggung,” ujarnya.
Hendri kemudian mantap berangkat ke Bangkok, Thailand pada 11 Juli 2024 dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pukul 12.35 WIB.
Korban tiba di Bangkok pada hari yang sama pukul 16.05 waktu setempat.
Saat tiba di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Hendri dijemput menggunakan mobil yang dalamnya berisi enam orang termasuk Hendri, Risky, dan empat lainnya yang disebut warga negara (WN) India.
Namun kejadian aneh pun terjadi, dimana di tengah perjalanan, Hendri dipisahkan dengan Risky.
“Hendri ini mikirnya mau dibawa ke Maesot, ternyata 8 jam perjalanan enggak sampai. Tiba-tiba ada di Myanmar yang berbentuk kayak rumah susun gitu dia,” ujar Daniel.
Hendri kemudian disekap dan disiksa oleh beberapa oknum pelaku.
Oleh para pelaku, Hendri diminta menghubungi seseorang yang dikenalnya dan meminta tebusan agar dirinya dibebaskan.
Hingga saat ini, korban diduga masih berada di Myanmar, sementara Pihak keluarga berharap pemerintah bisa membantu kepulangan Hendri ke tanah air.