Selasa, 30 Juli 2024 – 13:34 WIB
Washington, VIVA – Diskriminasi dan serangan terhadap Muslim dan Palestina meningkat sekitar 70 persen di Amerika Serikat (AS), pada paruh pertama tahun 2024. Diskriminasi ini terjadi di tengah meningkatnya Islamofobia akibat perang Israel di Gaza, menurut kelompok advokasi Council on American-Islamic Relations (CAIR), pada Selasa, 30 Juli 2024.
Baca Juga :
Israel Bom Sekolah Perempuan di Gaza, 30 Orang Tewas
Para pembela hak asasi manusia telah melaporkan peningkatan global dalam Islamofobia, bias anti-Palestina, dan antisemitisme sejak meletusnya perang Israel-Gaza pada bulan Oktober, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
Baca Juga :
Asean Ministers Condemn Israeli Attacks in Gaza
Dalam enam bulan pertama tahun 2024, CAIR mengatakan telah menerima 4.951 pengaduan terkait insiden anti-Muslim dan anti-Palestina. Angka itu meningkat hampir 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
“Sebagian besar pengaduan tersebut berada dalam kategori imigrasi dan suaka, diskriminasi pekerjaan, diskriminasi pendidikan, dan kejahatan kebencian,” kata CAIR, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 30 Juli 2024.
Baca Juga :
Masyarakat Gaza Terancam Krisis Air Setelah Pengeboman Israel
Pada tahun 2023, CAIR mendokumentasikan 8.061 pengaduan semacam itu sepanjang tahun, termasuk sekitar 3.600 kasus dalam tiga bulan terakhir setelah perang meletus.
Insiden diskriminasi di AS yang mengkhawatirkan dalam sembilan bulan terakhir termasuk penusukan fatal seorang anak Palestina-Amerika berusia 6 tahun di Illinois pada Oktober lalu, penusukan seorang pria Palestina-Amerika di Texas pada Februari, penembakan tiga siswa keturunan Palestina di Vermont pada bulan November, dan upaya penenggelaman seorang gadis Palestina-Amerika berusia 3 tahun pada bulan Mei.
Selain itu, ada banyak protes di AS, sekutu utama Israel, terhadap perang di Gaza sejak Oktober.
Laporan CAIR mencatat tindakan keras oleh polisi dan otoritas universitas terhadap protes pro-Palestina dan perkemahan di kampus juga meningkat.
CAIR mengatakan bahwa mereka mengumpulkan angka-angka dengan meninjau pernyataan publik dan video serta laporan dari panggilan publik, email, dan sistem pengaduan daring.
Mereka juga menghubungi orang-orang yang insidennya dilaporkan oleh media.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, ada banyak protes di AS, sekutu utama Israel, terhadap perang di Gaza sejak Oktober.